Ada CINTA di hati ini…
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal”
(Al Anfal (8): 2)
Subhanallah, Allah menurunkan surat cinta terindah sepanjang masa untuk hambaNya bahkan untuk manusia sedunia…
Satu ayat tersebut mengingatkanku pada satu kata, “CINTA”. Yang banyak orang meyakini bahwa satu tanda cinta adalah senantisa bergetar hati (jantung)nya kala berjumpa. Bukan hanya saja berjumpa, sekedar diseutkan namanya, telingan mendengar, dan berdebarlah jantung dan hatinya.. ya… itu biasanya yang disampaikan oleh mereka yang sedang jatuh cinta…
Tapi saudaraQ…
Ketika Asma Allah berkumandang, ketika agung asmaNya dilantunkan oleh lisan-lisan muadzin, oleh syair-syair munsyid, oleh seruan-seruan para da’i, apakah hati ini tergetar, apakah kesejukannya menyelingkupi hati ini…
Wahai jiwa yang ada dalam genggaman kekuasaanNya…
Kala cinta padaNya ada bertahta di singgasana hati, bergetarkah kala tiap tangan dan kaki melangkah dan melakukan perintahNya tanpa merasa berat, sudah gemetarkah hati ini kala jasad dan hati benar-benar ikhlash menjauh dari semua yang dilarangNya tanpa protes…
Wahai hati yang megatur jasad ini…
Tanyakan padanya apakah ia benar-benar memiliki rasa cinta padaNya yang senantiasa mentaati dan melakukan apa yang diperintahNya dengan ringan hati dan tangan… yang senantiasa menjauhi segala apa yang dilarangNya tanpa protes…
Sudahkah semuanya dilakukan dengan sepenuh hati hingga bergetarlah ia kala melakukan semuanya, hingga menetes bulir bening dari jernihnya mata iman ini…
Wahai engkau jiwa yang senantiasa ingin mengais cintaNya…
Benarlah kiranya iman yang sebenar-benarnya akan ada kala cinta tumbuh berkembang di dalam hati….
Wahai hati… dan jantung….
Sudahklah Asma Allah senantiasa dilafadzkan dalam tiap detak jantung dan hati hingga kesejukannya menyertai aliran darah yang mengisi tiap bagian jasad tubuh ini…
Wahai mata yang senantisa memandang…
Sudahkah mata ini memandang keindahan semua ciptaanNya hingga tiap tanda (ayat)Nya menambah keimanan di dalam hati ini…
Langit biru luas membentang tanpa tiang penyangga, hamparan hijau permadai bumi menjadi tempat sujud tiap insan beriman yang bersyukur atas semua nikmat dan karuniaNya. Warna-warni indah sebagai tanda keagunganNya… bahkan manusia mana yangmampu mencipta seperti makhluk ciptaanNya sekecil apapun ia, lalat atau nyamuk sekalipun…
Maha Suci Dia, Maha Cerdas Ia… Subhanallah…
Betapa cintaNya pada semua hambaNya tak terhitung kiranya… Dia memberi segala apa yang kita butuhkan… Dia memberi apa yang kita pinta, bakan Dia juga memberi apa yang tidak kita minta sekalipun. Hidung, alis, rambut, kuku… semuanya tidak pernah kita pintas sebelumnya…
Maha Besar CintaNya pada kita semua….
Semua tanda (ayat)Nya belumkah cukup menambahkan cinta dan keimanan padaNya… dalam hati ini…
Cinta… ya Cinta….
Sati kata yang indah didengar, tapi bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan… tapi bukankah tak ada yang tidak mungkin di dunia ini…
Rabbiy…
Hati, jiwa, dan jasad ini memohon padaMu… anugerah cinta padaMu dan RasulMu…
Rasa cinta yang memenuhi ruang hati ini hingga tak ada tempat lagi untuk cinta yang lain tanpa seijinMu ya Rabb…
Tapi Rabbiy… Do’a bukanlah jalan pertama…
Jalan pertama adalah Bismillah…
Hati dan lisan yang megucap AsmaMu dalam tiap aktivitas Ragawi dan ukhrawi dalam rangka niat untuk meraih RidhaMu…
Semua dilakukan bukan karena apa-apa dan bukan karena siapa-siapa, tapi hanya karena Allah dan untuk Allah semata…
Bukan hal mudah memang, tapi kembali lagi…”Bismillah…”, insyaAllah bisa selagi kita berusaha untuk bisa.
Jalan kedua adalah Ikhtiar
Usaha untuk merealisasikan semuanya… mengikuti petunjukNya melalui lisan Jibril (Al Qur’an) dan lisan Muhammad (Al Hadits) untuk meniti jalan menujuNya…
Jalan ketiga adalah berdo’a
Kala niat sudah lurus, ikhtiar sudah optimal dan tulus…ada satu kekuatan lagi, kekuatan luar biasa yang Allah bekalkan untuk semua hambaNya yang beriman, bekal kekuatan itu adalah “DO’A”
Karena dalam Al Baqarah (2): 186:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Sesungguhnya Allah itu dekat dan Allah merasa sangat malu kala hambaNya meminta dan Dia tidak memberinya. Sudah pastilah Allah memberi semua apa yang kita pinta, namun dalam bentuk dan waktu yang berbeda…
Bersabarlah menunggu jawaban dari setiap do’a dalam sujud panjang kita di tengah malam yang gelap nan dingin. Dan yakinlah senantiasa padaNya akan adanya (datangnya) jawaban itu.
Kala niat sudah lurus, ikhtiar dan do’a pun tulus… serahkan dan kembalikan semua padaNya. Tawakkal…. itu jalan terakhir ketika jalan pertama, kedua, dan ketiga sudah dilalui… bukan tawakkal namanya ketika 3 langkah sebelumnya belum dilalui…
Sebagai orang beriman, hanya kepada Allahlah kita bertawakkal…. sebagaimana di akhir ayat tersebut…
Moga semua menjadikan “Ada cinta di hati ini…”
Ya, cinta padaNya, cinta pada yang haq…
Duhai Rabb penggenggam tiap jiwa…
Anugerahkan cinta itu pada hamba… cinta yang memenuhi ruang hati ini… hinggga tak ada lagi tempat untuk cinta yang lainnya… cinta pada dunia dan isinya…
Rabb…
Kalaupun ada rasa cinta pada hambaMu yang lain… ijinkan cinta itu ada dengan jalan yang Engkau ridhoi, hingga hati ini mampu menampung dua cinta sekaligus…
Karna, sungguh hati ini rapuh dan tak mampu untuk menampung dua cinta sekaligus. Hal itu akan bisa kala Engkau memberi kekuatan pada hati ini dengan cinta dan RidhaMu ia ada, ikut hadir dalam hati ini…
Rabb…
Pastikanlah… jika ada cinta di hati ini…pastikan itu adalah cinta padaMu, pada jalan dakwah menujuMu, pada semua hal yang Engkau cintai…
Hingga semuanya terasa indah dengan hadirnya cintaMu di hati ini…
“Tuhan… leraikanlah dunia
Yang mendiam di dalam hatiku
Karena di situ tidak kumampu
Menampung dua cinta…
Hanya cintaMu… kuharap tumbuh
Dibajak dibantai
Nafsu yang ku bunuh…”
Pati @ the moment
Friday, 2nd Oct 2008